Telepon seluler atau lazim disingkat menjadi ponsel sudah menjadi satu kebutuhan utama masyarakat Indonesia. Sudah menjadi hal yang lumrah bahkan, menemukan seseorang membawa lebih dari satu perangkat ponsel. Data dari situs Statista memperlihatkan, pengguna ponsel terus meningkat dari tahun ke tahun. Statista melakukan pengumpulan data melalui berbagai sumber dari tahun 2013, kemudian melakukan prediksi hingga tahun 2019. Setiap tahunnya, jumlah pengguna ponsel meningkat sekitar 2-5%. Hingga puncaknya di tahun 2019, diprediksikan pengguna ponsel di seluruh dunia akan mencapai lima miliar pengguna. Itu berarti 67% dari populasi penduduk dunia akan memiliki dan menggunakan ponsel.
Kontribusi pengguna ponsel terbesar berasal dari dua negara, yaitu India dan Cina. Kedua negara ini diprediksikan akan memiliki masing-masing lebih dari satu miliar pengguna. Indonesia, walaupun tidak termasuk di dalam daftar pengguna ponsel terbesar, namun memiliki catatan prestasi tersendiri yang tidak kalah unik. BBC Indonesia baru saja merilis informasi keluaran survei lembaga terkemuka di Amerika Serikat. Pengguna ponsel di Indonesia memiliki waktu pemakaian rata-rata tertinggi di dunia. Pengguna Indonesia rata-rata menghabiskan waktu 181 menit per hari di depan ponsel mereka. Angka ini berada di atas negara tetangga, Filipina, yang menempati urutan kedua dengan rata-rata pemakaian 174 menit per hari. Negara lainnya yang berada di dalam lima besar pemakai ponsel adalah Cina, Brasil dan Vietnam
Survei ini cukup valid mengingat dilakukan di 30 negara dengan 12.000 responden. Pada konsumen di Asia, terdapat hal unik lainnya yang dilakukan pengguna ponsel. Konsumen di Asia senang melakukan apa itu yang dinamakan moshing. Moshing adalah kegiatan melihat dua layar sekaligus, layar televisi dan ponsel. Contoh kegiatannya, konsumen dapat menonton televisi sambil mencari informasi mengenai tontonan tersebut di internet.
Perilaku konsumen ponsel seperti moshing ini adalah perilaku yang sudah biasa dilakukan. Pew Research Center yang berfokus pada penelitian terkait internet dan teknologi melakukan riset mengenai aktivitas pengguna ponsel. Riset ini dilakukan di tahun 2012. Ponsel yang diciptakan memiliki fitur utama untuk melakukan panggilan dan menerima telepon ternyata telah mengalami pergeseran fungsi. Aktivitas tertinggi, atau 82%, yang dilakukan pengguna ponsel adalah mengambil foto. Aktivitas ini meningkat dari tahun ke tahun saat pertama survei dilakukan di tahun 2010.
Sementara pada analisa demografis menunjukkan tidak adanya perbedaan aktivitas antara kaum pria dan wanita, atau kelompok usia yang berbeda, dalam menempatkan fungsi mengambil foto di urutan pertama. Apabila dilihat lebih mendalam, melalui analisa pendapatan keluarga serta pendidikan, terlihat semakin besar pendapatan serta semakin tinggi pendidikan, semakin kuat pula fungsi mengambil foto dimaksimalkan.
Fungsi komunikasi, sebagaimana fungsi utama telepon, yaitu menerima dan mengirim pesan menempati urutan kedua. Fungsi lain yang berada dalam lima besar adalah; akses internet, mengirim dan menerima surat elektronik, merekam gambar kemudian mengunduh aplikasi. Bermacamnya kegiatan yang dilakukan di ponsel ini mengukuhkan posisi ponsel menjadi satu bagian tak terpisahkan dari manusia. Berbagai macam aktivitas dapat dilakukan melalui ponsel. Sampai ada guyonan menyebutkan, tidak apa tertinggal dompet, namun jangan ponsel. Menandakan pentingnya benda satu ini dalam kehidupan sehari-hari.
Ponsel tak terbantahkan memang sudah menjadi bagian integral manusia. Namun, sadarkah kita berapa banyak waktu yang telah dihabiskan di depan ponsel masing-masing. Terkadang saat mengikuti satu pertemuan, rapat, diskusi atau bahkan temu kangen dengan teman-teman kita, tanpa sadar mata kita lebih banyak menatap layar ponsel daripada mata lawan bicara. Seharusnya, ponsel berfungsi untuk mendekatkan sosok yang jauh, bukan sebaliknya. Saat kita bertemu dengan rekan kita langsung, itu lah saat kita berinteraksi sesungguhnya, bukan melalui layar semu.
Gerakan-gerakan ‘letakkan ponsel Anda’ atau ‘simpan ponsel Anda’ mulai banyak ditemui di berbagai rumah makan dan kedai kopi ternama. Tujuannya hanya satu, agar manusia dapat melakukan interaksi secara nyata. Berbeda dengan melalui layar, interaksi langsung memberikan afeksi serta sensasi yang berbeda untuk diri manusia. Kita juga tidak tahu bukan, berapa lama lagi masih diberikan kesempatan untuk bertemu dengan rekan, teman atau keluarga kita.
Karenanya, yuk, pinggirkan sejenak ponsel Anda dan lihatlah sekitar. Banyak hal lain yang menarik di sekitar kita, dari yang hanya terlihat pada kotak kecil seukuran jemari tangan Anda.
Let’s connect in real world.
Sumber:
https://www.statista.com/statistics/274774/forecast-of-mobile-phone-users-worldwide/
http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2014/06/140605_majalah_ponsel_indonesia
http://www.pewinternet.org/2012/11/25/cell-phone-activities-2012/
0 comments:
Post a Comment