Bulan Ramadan adalah waktu yang istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. Namun, saat kita berencana untuk bepergian ke luar negeri selama bulan suci ini terutama ke negara-negara dengan populasi Muslim minoritas, maka sangat wajar apabila timbul sedikit (atau banyak) kekhawatiran saat berwisata nantinya.
Sekitar tahun 2012-2013 dan tahun 2023 lalu saya berjalan-jalan ke Singapura dan Korea Selatan tepat saat bulan puasa. Ada kekhawatiran tentu apakah nanti di negara sana, saya tetap bisa beribadah dengan nyaman seperti di negara sendiri atau malah semuanya akan berantakan. Namun, dengan persiapan dan perencanaan yang matang dan beberapa tips praktis, kita tetap dapat menjalankan ibadah puasa dengan lancar sambil menikmati perjalanan di depan mata.
Persiapan Sebelum Keberangkatan
Riset Destinasi:
Cari tahu tentang waktu imsak dan berbuka di negara tujuan. Perbedaan zona waktu dapat memengaruhi durasi puasa yang akan kita jalani. Unduh aplikasi di ponsel kita atau cari situs web yang menyediakan informasi waktu salat sebelum berangkat dapat menjadi alat yang sangat berguna.
Aplikasi yang saya gunakan biasanya QiblaFinder untuk mencari arah kiblat sehingga apabila tidak menemukan masjid/mushola terdekat, saya masih dapat beribadah. Saya juga menggunakan aplikasi Halal Trip untuk mencari rumah ibadah terdekat.
Kemas Perlengkapan yang Tepat:
Bawa perlengkapan ibadah seperti sajadah, Al-Qur'an kecil, dan tasbih. Jangan lupa untuk membawa obat-obatan pribadi dan suplemen vitamin jika diperlukan. Mukena travel yang sekarang banyak versi simpel dan praktis juga sangat menolong karena biasanya sudah dilengkapi dengan sajadah juga, jadi saya bisa dengan mudah menggunakannya ketika akan beribadah.
Rencanakan Makanan Sahur dan Berbuka:
Jika memungkinkan, cari tahu tentang restoran atau toko makanan halal di sekitar tempat kita menginap. Kalau untuk saya, karena biasanya tinggal di apartemen, saya selalu menyempatkan untuk mempersiapkan makanan saya sendiri atau menghangatkan makanan yang sudah saya beli malam sebelumnya. Masak sendiri untuk saya lebih praktis dan aman juga karena kita tahu persis apa saja bahan-bahannya.
Namun bila tidak sempat atau tidak bisa memasak, beberapa makanan berikut dapat menjadi alternatif untuk sahur dan berbuka:
Kurma: Sumber energi cepat yang praktis untuk berbuka.
Oatmeal instan: Mudah dibuat dengan air panas dan cukup mengenyangkan.
Roti dan selai: Alternatif praktis untuk sahur.
Makanan kemasan halal: Misalnya mi instan halal atau camilan halal yang bisa dibawa dari Indonesia, atau kalau beli di negara tujuan pastikan ada logo halal setempat ya.
Bisa juga mengunjungi masjid terdekat saat waktu berbuka puasa, biasanya mereka akan menyediakan iftar yang sudah pasti halal. Sekalian bertemu dengan kawan-kawan muslim kan ya, karena bepergian ke negara non muslim selama bulan Ramadan tuh bisa terasa sepi dan kangen banget dengan suasana Ramadan yang ramai di kampung halaman.
Apabila pilihannya berbuka di restoran (atau sahur mungkin kalau ada yang sudah buka), karena restoran halal mungkin sulit ditemukan. Sebagai alternatif, beberapa restoran ini dapat dicari:
Restoran Timur Tengah, India, atau Turki yang sering menyajikan makanan halal.
Restoran vegetarian atau vegan, karena tidak menggunakan daging yang tidak halal.
Supermarket Asia atau Timur Tengah yang biasanya menyediakan produk halal.
Untuk Korea Selatan, mereka biasanya memiliki restoran yang hanya menyediakan banchan (side dish) yang dibuat dari sayur-sayuran, ini bisa jadi alternatif juga.
Menjaga Kesehatan dan Energi Selama Puasa
Ketika berpuasa sambil berwisata, tubuh Anda akan lebih banyak bergerak, sehingga menjaga kesehatan dan hidrasi sangat penting. Berikut beberapa cara untuk tetap bugar:
Sahur dengan Nutrisi Seimbang:
Pilih makanan yang kaya serat, protein, dan karbohidrat kompleks untuk menjaga energi kita sepanjang hari. Hindari makanan yang terlalu manis atau berminyak.
Hidrasi yang Cukup:
Minum air yang cukup saat sahur dan berbuka. Bawa botol air minum saat bepergian dan hindari minuman berkafein yang dapat menyebabkan dehidrasi. Oh iya botol minuman ini punya fungsi lain juga loh. Kadang kan kita ingin mengunjungi suatu kafe yang lucu tapi belum waktunya berbuka, sementara kalau masuk ke kafe nggak bisa kalau nggak pesan makan, jadi saya selalu membawa botol minum dan kotak bekal kecil untuk menaruh minuman dan makanan yang tak tersentuh saat waktu puasa. Nanti dapat saya nikmati di jalan atau di hotel/apartemen setelah waktunya berbuka puasa.
Istirahat yang Cukup:
Usahakan untuk mendapatkan tidur yang cukup di malam hari. Jangan memaksakan diri untuk melakukan aktivitas yang terlalu berat, terutama saat cuaca sedang panas atau malah terlalu dingin juga gampang capek loh.
Saat berpuasa, hindari itinerary yang terlalu padat dan melelahkan. Beberapa tips perencanaan perjalanan yang nyaman saat puasa adalah:
- Jadwalkan aktivitas utama setelah berbuka jika memungkinkan.
- Hindari berjalan kaki terlalu jauh atau aktivitas outdoor yang berlebihan.
- Manfaatkan transportasi umum atau taksi untuk mengurangi kelelahan.
- Beristirahat cukup agar tetap bugar
Fleksible dan Gunakan Rukhsah (Keringanan)
Islam memberikan keringanan bagi orang yang sedang bepergian, termasuk di antaranya:
- Boleh tidak berpuasa dan menggantinya di hari lain jika perjalanan sangat melelahkan atau membahayakan kesehatan.
- Menggabungkan dan meringkas shalat (Jamak dan Qashar) saat bepergian. Ini paling sering saya lakukan untuk Dzuhur dan Ashar kalau tidak menemukan tempat untuk beribadah sama sekali.
- Boleh berbuka lebih awal jika kondisi tidak memungkinkan.
Jika perjalanan Anda benar-benar melelahkan dan membuat puasa menjadi sulit, jangan ragu untuk mengambil rukhsah ini sesuai dengan ajaran Islam.
Tantangan di Negara Non-Muslim
Menghormati Perbedaan:
Ingatlah bahwa kita berada di negara dengan budaya yang berbeda. Hormati kebiasaan dan tradisi setempat, dan jangan ragu untuk menjelaskan tentang ibadah puasa jika ada yang bertanya.
Menjaga Sikap Positif:
Tetaplah bersikap positif dan ramah. Jadikan perjalanan ini sebagai kesempatan untuk berbagi tentang Islam dan membangun jembatan persahabatan dengan orang-orang dari budaya yang berbeda.
Tidak menghakimi orang lain yang makan di depan umum.
Tidak menunjukkan sikap intoleran terhadap budaya setempat.
Menjaga adab dan sikap sopan dalam berinteraksi.
Menjaga Niat dan Semangat
- Ingatlah tujuan berpuasa untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Niat yang kuat akan membantu kita mengatasi segala tantangan.
- Hadapi setiap tantangan dengan sabar dan tawakal. Percayalah bahwa Allah SWT akan selalu memberikan kemudahan bagi hamba-Nya yang beriman.
- Berbagi Pengalaman dengan menceritakan pengalaman kita kepada keluarga dan teman-teman. Seperti yang saya lakukan saat ini, semoga pengalaman saya bisa menginspirasi orang lain untuk tetap menjalankan ibadah puasa di mana pun mereka berada dan nggak perlu khawatir lagi untuk melakukan perjalanan saat bulan Ramadan.
Berpuasa sambil berjalan-jalan ke luar negeri, terutama di negara non-Muslim, memang memiliki tantangan tersendiri. Namun, dengan persiapan yang baik, fleksibilitas, dan pemanfaatan teknologi, kita tetap bisa menjalankan ibadah puasa dengan lancar. Rencanakan perjalanan dengan bijak, cari makanan halal, tetap hidrasi, dan manfaatkan aplikasi yang dapat membantu di negara tujuan. Dengan demikian, kita sangat bisa menikmati perjalanan sekaligus tetap menjalankan ibadah Ramadan dengan penuh keberkahan.
Selamat menjalankan ibadah puasa dan semoga perjalanannya menyenangkan serta penuh makna!
0 comments:
Post a Comment