Siapa sih yang tidak suka gratisan? Apalagi kalau berkaitan dengan bacaan, duh saya paling depan deh semangatnya. Haha. Salah satu gratisan yang saya suka adalah membaca di platform menulis. Platform menulis mempertemukan penulis dan pembaca secara langsung. Semakin banyaknya media online yang ada saat ini, membuat pembaca semakin diuntungkan. Hobi membaca tidak lagi terhalang dana.
Salah satu platform baru yang muncul adalah cabaca, platform ini dapat di-akses melalui website-nya di sini atau unduh aplikasinya melalui PlayStore atau AppStore. Sistem bacanya adalah tiga bab pertama gratis, bab berikutnya membayar dengan mata uang berupa kerang. Pembaca dapat mendapatkan kerang dengan membeli paket kerang yang ditawarkan, bisa melalui transfer atau potong pulsa, atau memberikan komentar. Setiap komentar di masing-masing bab cerita, akan mendapatkan tiga kerang secara gratis. Apabila membaca melalui aplikasi ponsel, dapat memasukkan kode-kode yang suka diberikan oleh penulis cabaca, untuk mendapatkan 50 kerang.
Awal mula cabaca bisa dilihat di sini oleh salah satu konseptornya. Konsep cabaca adalah online publisher dimana penulis dan pembaca sama-sama diuntungkan. Penulis dapat mempublikasikan tulisannya sekaligus mendapatkan penghasilan dari tulisan yang dibuatnya, sementara pembaca dapat membeli cerita yang menarik baginya setelah mencoba membaca tiga bab pertama secara gratis. Cabaca juga mengakomodir berbagai macam genre, sehingga penulis dan pembaca sama-sama bebas eksplorasi berbagai genre.
Beruntung sekali bergabung di komunitas penulis Cloverline di grup Facebook, saya dapat kesempatan sharing langsung terkait Cabaca oleh konseptornya, Mbak Asya Azalea tadi yang Project Manager sekaligus Co-Founder. Menurut Mbak Asya yang membedakan Cabaca dengan platform lainnya adalah sbb:
1. Sesimpel mungkin.
2. Semenyenangkan dan seinteraktif mungkin
3. Sevaluable mungkin
4. Sebisa mungkin membantu penulis
Hal yang menyenangkan di Cabaca, berbagai macam genre tersedia untuk dibaca. Cabaca sangat terbuka dengan semua tipe cerita. Cerita-cerita yang eksperimental seperti fantasi dan science fiction sangat diterima. Selama cerita itu memiliki keunikan, serta narasi dan pemotongan bab yang pas, pasti dapat ditemukan di Cabaca.
Nah, karena sedang ngobrolin cabaca, saya sekalian mau review empat cerita yang masuk deretan cerita populer-nya cabaca.
BANGKU POJOK
Penulis: Honey Dee
Genre: Horor
Berkisah tentang Kalila yang ditinggal Ayahnya, sehingga ia dan Ibunya harus berpindah tempat tinggal. Memasuki sekolah baru yang sebelumnya bekas penjara Belanda membuat Kalila banyak menemui berbagi macam keanehan. Tentang sosok Rosaleen yang misterius serta misteri bangku pojok di salah satu kelas.
Cerita ini tidak hanya murni horor, namun memiliki bumbu teen-lit di dalamnya. Tentang Kalila yang ternyata menyukai dunia menulis dan memiliki alter-ego Bella Donna, penulis sukses. Kalila juga memiliki aktivitas menarik bergabung dengan tim jurnalistik sekolah, setelah diajak bergabung salah satu teman sekelasnya, Alpha.
Hal yang menonjol di cerita ini untuk saya adalah penggambaran latar cerita yang sangat detail, tentang kota baru yang sekarang ditinggali oleh Kalila serta gambaran sekolah tempat Kalila belajar. Seakan-akan pembaca dapat melihat apa yang dlihat oleh Kalila. Penggunaan POV 1 juga semakin membuat pembaca merasakan apa yang dirasakan oleh Kalila. Rasa penasaran yang dimilikinya serta ketakutannya.
Cerita ini memiliki banyak potensi berkembang, masih banyak tanda tanya yang ada di benak pembaca dan dapat digali lebih jauh oleh penulis. Mulai dari hal yang terlihat jelas, terkait sosok Rosaleen, sampai dengan kemungkinan hubungan Kalila dan Alpha yang mungkinkah berakhir indah, atau akankah kedok Kalila sebagai Bella Donna akan terbongkar.
Walau untuk saya kesan horor dalam cerita ini masih berupa tempelan, karena aroma teen-lit lebih terasa, namun tetap mampu membuat bulu kuduk meremang. Memikirkan siapa dan kenapa yang membuat Kalila ketakutan.
Cerita ini baru berjalan tiga bab, berikutnya sudah harus bayar nih. Namun jangan kuatir, masukkan kode penulis honeydee1710 di aplikasi cabaca untuk mendapatkan tambahan kerang gratis 50 buah. Sehari hanya bisa sekali yaa memasukkan kode ini. Lumayan, nabung kerang sambil nunggu ceritanya di-update lagi.
PAINLESS
Penulis: Betty
Genre: Thriller
Ide cerita ini segar, tentang penderita kelainan Congenital Insentivity to Pain. Kondisi ini adalah kelainan bawaan dimana seseorang tidak dapat merasakan rasa sakit, keadaan ini akibat mutasi dari salah satu gen dalam tubuh. Nira yang baru saja memasuki bangku SMA, mengalami kondisi ini. Karena ketidakmampuannya merasakan rasa sakit, ia sangat dijaga oleh kedua orangtuanya serta sahabatnya sejak kecil, Kristi.
Kedua orangtua Nira dan Kristi selalu menjaganya dengan ketat, tidak memperbolehkannya untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang dirasakan akan membahayakan dirinya. Namun sebagai gadis muda yang memiliki banyak keinginan, Nira memiliki mimpi bergabung dengan klub cheerleader. Mengingat gerakan cheerleader membutuhkan aktivitas fisik yang rentan cedera, tentu Nira harus sembunyi-sembunyi mengikuti kegiatan ini agar Kristi tidak tahu. Sayang, satu kesalahan saat latihan membuat Nira harus menjalani operasi kecil. Di rumah sakit inilah, Nira bertemu Vero, gadis yang tengah berjuang melawan kanker ganas.
Cerita ini membawa pembaca menyadari dua sisi kehidupan yang berbeda, Nira dengan ketidakmampuannya merasakan sakit dan Vero yang luar biasa menahan sakit akibat kanker stadium akut yang dideritanya, bahkan membuat salah satu kakinya sampai diamputasi. Kedua keadaan yang bertolakbelakang ini sangat menjanjikan banyak konflik di bab-bab berikutnya.
Selain ide yang segar, sinopsis cerita ini pun cukup membuat pembaca tergelitik untuk melahapnya lebih jauh. Akhir bab ketiga pun cukup bikin penasaran pembaca apa yang akan terjadi selanjutnya, pas banget bikin pembaca menghitung kerang yang dimiliki cukup atau tidak untuk lanjut baca saat sudah ada update nanti. Haha.
Hal yang sedikit mengganggu saya adalah jalan cerita yang terlalu cepat berpindah adegan. Hal ini terasa ketika Nira sudah kembali ke rumah setelah operasi dan mengajak kedua orangtuanya bepergian. Tampak adegan ini muncul tiba-tiba, tidak ada alasan cukup kuat kenapa Nira tiba-tiba ingin berlibur. Namun lebih dari itu, adegan pun cepat berganti dari permintaan liburan, menentukan lokasi hingga tiba-tiba mereka sudah berada di dalam mobil siap berwisata.
Terlepas dari hal tersebut, cerita ini menawarkan sesuatu yang berbeda. Sejauh ini tidak tampak adanya sosok cowok yang akan muncul, sehingga cerita nampaknya akan fokus pada konflik Nira dan Vero. Dua gadis dengan penyakitnya masing-masing. Sisi kemanusiaan akan banyak digali dari cerita ini nampaknya.
Oh ya, penulisnya juga menyediakan kode kerang gratis lho. Jangan lupa masukkan kode Betty428 di aplikasi cabaca-mu ya. Kode ini belum dapat dimasukkan di versi website, hanya versi aplikasi saja ya.
WISH UPON A STAR
Penulis: Natka
Genre: Romantic Comedy
Kisah kasih di sekolah adalah ide cerita yang tidak pernah lekang oleh zaman. Banyak cerita, film serta lagu terkenal memiliki ide yang berasal dari kisah kasih saat sekolah. Cerita ini pun memiliki ide dasar yang sama, tentang pelajar dan semua permasalahannya.
Katia, siswi kelas dua belas, memiliki masalah dalam pelajaran Fisika. Semua nilai mata pelajaran yang lain oke, kecuali Fisika. Salah satu program sekolah bernama Tutor Sebaya mempertemukannya dengan Joshe. Joshe yang dikenal sebagai cowok pintar namun terkenal dingin di sekolah akan menjadi tutor untuk Katia, yang sudah antipati duluan dengan Joshe bahkan sebelum bertemu. Joshe bukan satu-satunya laki-laki yang hadir dalam kehidupan Katia, sudah ada Ben yang terlebih dahulu hadir sebagai salah satu sahabat Katia. Ben yang vokalis grup Chronicle dan salah satu cowok populer di sekolah.
Sudah mulai kelihatan cerita akan mengarah ke konflik cinta segitiga Ben-Katia-Joshe. Kepribadian Joshe yang hangat serta terbuka akan berbanding terbalik dengan Ben yang dingin dan tertutup. Sejauh ini penulis menggunakan POV3 dari kedua tokoh utamanya, Katia dan Joshe. Pembaca diajak menyelami diri serta pikiran Katia dan Joshe, mencoba memahami tingkah laku mereka.
Gaya penceritaan POV3 dari tokoh utama membuat pembaca mampu memberikan simpati lebih kepada masing-masing tokoh. Pembaca diajak untuk ikut berpikir seperti layaknya sang tokoh, dan ikutan mencari solusi atas masalah yang dihadapi. Beberapa inkonsistensi seperti profesi Pak Leo, yang di awal adalah guru Fisika namun berubah menjadi guru BP di pertengahan cerita, tidak terlalu mengganggu jalannya cerita. Untuk saya pribadi, cerita ini paling berpotensi membuat pembaca terhanyut dalam kisah Katia dan kedua pria dalam hidupnya.
Setiap bab menyuguhkan kisah yang berbeda dan membuka tabir pribadi masing-masing tokoh, namun tetap menyelipkan rasa keingintahuan pembaca di akhir cerita. Saat ini cerita ini sudah memiliki enam bab, cukup membuat pembaca senyum-senyum sendiri melihat tingkah laku para pelajar yang sedang menikmati masa mudanya ini.
Seperti biasa, sang penulis juga memiliki kode tersendiri untuk mendapatkan tambahan kerang gratis. Jangan lupa masukkan kode Natka75 ya saat membuka aplikasi cabaca di ponsel Android atau iOs-mu.
DEAR SWEETHEART
Penulis: Sulistyowati
Genre: Romantic Comedy
Cerita terakhir yang saya share adalah cerita yang sudah memiliki jumlah bab yang banyak, yaitu sebelas bab. Sama seperti Wish Upon A Star, kisah kasih di sekolah adalah ide utama cerita ini. Tentu dengan bumbu-bumbu taburan kebencian di antara tokoh-tokoh utamanya.
Rafael dan Ayana terpaksa bekerjasama karena menerima hukuman dari salah satu guru mereka. Keduanya diminta melakukan misi yang nampak mustahil, melakukan wawancara serta menulis biografi pelukis yang misterius keberadaannya. Rafael dan Ayana memiliki sifat yang bertolak belakang, Rafael seorang cowok ganteng serta pintar dan dingin sementara Ayana adalah gadis slebor yang hobi tidur dimana saja.
Pertikaian keduanya bermula saat tidak sengaja keduanya saling menghancurkan karya seni masing-masing. Sehingga mengharuskan mereka berdua menerima hukuman. Latar belakang seni, umpamanya seni lukis, yang menghiasi cerita ini cukup membuat cerita sedikit berbeda dengan kisah-kasih percintaan remaja lainnya. Aspek keluarga pun cukup kental menaungi cerita ini, mulai dari kehidupan keluarga Rafael dan Ayana yang berbeda, hingga kehidupan Maher sang Pelukis yang tumbuh besar di lingkungan Panti Asuhan.
Hal yang sedikit mengganjal bagi saya adalah alur yang berjalan sedikit lambat. Penulis nampak berusaha mengulur waktu untuk pelan-pelan tiba di puncak konflik. Sebenarnya apabila penguluran cerita dilakukan untuk membuat pembaca lebih mengenal tokoh, seperti adegan Ayana ke rumah Rafael, tentu tidak masalah. Namun apabila penguluran cerita dilakukan seperti saat Ayana kehilangan ponselnya, nampak terlalu panjang kalau tujuannya memberi penekanan pada sifat slebornya. Sifat slebor ini bisa dimasukkan pada adegan lain yang lebih berarti, seperti kebisaan Ayana tidur di mana saja yang ditunjukkan ketika ia bertamu ke rumah Rafael.
Menarik mengikuti tingkah laku Ayana yang bebas dan ceria berhadapan dengan Rafael yang pendiam dan dingin. Perpaduan keduanya membuat petualangan mereka untuk menulis biografi Maher sang Pelukis Misterius menjadi seru untuk diikuti. Apalagi melihat getar-getar asmara yang timbul di hati Ayana. Duh, bikin senyum-senyum sendiri.
Cerita mana lagi yang kamu sukai di Cabaca?
Kasih tahu di komen yuk.
0 comments:
Post a Comment