Sunday, April 20, 2025

Musim Semi di Tokyo: Rekomendasi 10 aktivitas!

 



Musim semi di Tokyo bukan sekadar pergantian musim—ia adalah transformasi yang memesona.

Bayangkan ribuan bunga sakura mekar serempak, angin sejuk membelai wajah, dan seluruh kota berubah menjadi lukisan hidup bernuansa merah muda. Di antara hiruk-pikuk modernitas Tokyo, musim semi menghadirkan momen magis yang membuat siapa pun jatuh cinta sejak langkah pertama. Waktu terbaik untuk menikmati keindahan ini adalah antara akhir Maret hingga pertengahan April—masa ketika alam dan budaya Jepang berpadu dalam harmoni yang sempurna.

Tapi musim semi di Tokyo bukan cuma tentang bunga sakura. Ini adalah waktu terbaik untuk menjelajahi sisi romantis, lezat, dan artistik dari ibu kota Jepang. Mulai dari piknik hanami di taman legendaris, berburu kuliner edisi sakura, hingga menyusuri festival malam yang penuh cahaya—semuanya bisa kamu nikmati hanya dalam satu musim. 

Jadi, apa saja aktivitas seru yang bisa masuk ke bucket list-mu saat spring di Tokyo? Yuk, kita eksplor bareng!


1. Hanami: Piknik di Bawah Mekarnya Sakura

Salah satu tradisi paling ikonik selama musim semi di Tokyo adalah hanami, yaitu kegiatan piknik di bawah pohon sakura. Tempat paling populer dan mudah diakses adalah Ueno Park. Taman ini memiliki lebih dari 1.000 pohon sakura yang membentuk terowongan bunga yang luar biasa indah.


Biaya masuk: Gratis

Transportasi: Naik JR Yamanote Line, turun di Ueno Station

Tips: Datang pagi-pagi untuk dapat tempat yang oke dan nyaman, serta jangan lupa bawa tikar piknik serta makanan ringan dari kombini.

Tempat alternatif lainnya untuk hanami adalah Shinjuku Gyoen (biaya masuk ¥500), yang menawarkan ketenangan lebih dengan kombinasi taman bergaya Jepang, Inggris, dan Prancis. Ini cocok buat kamu yang ingin menikmati musim semi di Tokyo dengan suasana yang lebih intimate.


2. Nikmati Romantisme Malam Hari di Meguro River

Jika kamu ingin suasana romantis dan tidak terlalu ramai, datanglah ke Meguro River saat malam. Jalan setapak sepanjang sungai ini dihiasi ribuan lampu lentera yang membuat pohon sakura tampak seperti bercahaya.


Biaya masuk: Gratis

Transportasi: Naik Tokyo Metro, turun di Nakameguro Station

Waktu terbaik: Malam hari, sekitar jam 6-9 malam


3. Jelajahi Festival Musim Semi Lokal

Selama musim semi, Tokyo dipenuhi dengan berbagai festival, salah satu yang wajib kamu kunjungi adalah Chiyoda Sakura Festival di sekitar Istana Kekaisaran. Selain pemandangan sakura yang cantik, kamu bisa menyewa perahu dan mengelilingi parit istana sambil menikmati panorama bunga yang menenangkan jiwa.


Biaya perahu: Sekitar ¥800–¥1,500 untuk 30 menit

Transportasi: Turun di Kudanshita Station

Tips: Reservasi bisa dilakukan di lokasi, tapi harus siap antri saat akhir pekan.


4. Mencoba Makanan Khas Musim Semi

Musim semi di Tokyo juga terasa di lidah! 

Ada beberapa makanan khas yang hanya muncul di musim ini, seperti:

  • Sakura Mochi: Kue mochi manis berisi kacang merah dan dibungkus daun sakura asin
  • Haru Ichigo: Stroberi musim semi Jepang yang manis banget, sering dijual dalam bentuk daifuku (mochi isi stroberi).
  • Sakura Latte & Sakura Cake: Bisa kamu temui di berbagai cafรฉ seperti Starbucks Jepang atau %Arabica.

Kalau kamu food hunter sejati, cobalah mampir ke Tsukiji Outer Market atau Ameya-Yokocho Market di Ueno untuk street food khas musim semi.


5. Liburan Keluarga di Showa Kinen Park

Kalau kamu pergi bersama keluarga, Showa Kinen Park adalah tempat yang sempurna. Taman luas ini punya berbagai jenis bunga, bukan cuma sakura, tapi juga tulip dan nanohana (bunga canola) yang mekar bersamaan. Ada taman bermain, penyewaan sepeda, dan aktivitas luar ruang yang cocok buat anak-anak. Spring di Tokyo bukan hanya romantis, tapi juga ramah keluarga.


Biaya masuk: ¥450 (dewasa), ¥210 (anak-anak)

Transportasi: JR Chuo Line, turun di Nishi-Tachikawa Station


6. Berburu Foto Instagramable di Rikugien Garden

Buat kamu yang suka fotografi atau sedang cari foto buat mempercantik feed Instagram, wajib banget ke Rikugien Garden. Ini taman bergaya tradisional Jepang dengan jembatan lengkung, kolam, dan tentu saja sakura yang indah. Taman ini juga buka malam hari saat sakura mekar penuh dan punya pencahayaan khusus yang bikin suasana makin dramatis.


Biaya masuk: ¥300

Transportasi: JR Yamanote Line, turun di Komagome Station

Waktu terbaik: Sore menjelang sunset


7. Nikmati View Tokyo dari Atas: Tokyo Skytree & Roppongi Hills

Kalau kamu ingin melihat seluruh kota Tokyo berhiaskan sakura dari atas, cobalah naik ke Tokyo Skytree atau observatorium di Roppongi Hills Mori Tower. Pemandangan kota dengan latar Gunung Fuji dan bunga yang tersebar jadi panorama yang tak terlupakan.


Biaya Tokyo Skytree: Sekitar ¥2,100 untuk observatorium atas

Transportasi: Tokyo Skytree Station via Tobu Skytree Line

Kalau kamu ingin suasana lebih artsy, Roppongi Hills punya akses ke Mori Art Museum—paduan sempurna antara seni, view, dan musim semi di Tokyo.


8. Jalan-Jalan Santai di Yanaka: Tokyo Tempo Dulu

Bosan dengan keramaian dan ingin sesuatu yang lebih lokal dan chill? Arahkan langkah ke Yanaka, sebuah area tua di Tokyo yang terhindar dari kehancuran Perang Dunia II. Di sini, kamu bisa merasakan vibe old-school Tokyo sambil menikmati sakura yang tumbuh di sepanjang gang sempit dan kuil-kuil kecil.


Biaya: Gratis jalan-jalan

Transportasi: JR Yamanote Line, turun di Nippori Station

Ada banyak kafe kecil dan toko kerajinan yang menjual oleh-oleh unik khas Jepang. Cocok banget buat kamu yang suka hal-hal hidden gem.


9. Menginap di Ryokan atau Hotel Bertema Sakura

Musim semi di Tokyo juga saat yang tepat untuk mencoba ryokan (penginapan tradisional Jepang) atau hotel yang punya dekorasi bertema sakura. Beberapa hotel seperti Hotel Chinzanso Tokyo bahkan punya private sakura garden sendiri untuk tamunya.


Harga ryokan: Mulai ¥10,000/malam (tergantung lokasi & fasilitas)

Tips: Booking jauh-jauh hari karena musim semi termasuk peak season


10. Belanja Barang Musim Semi Eksklusif

Jangan pulang sebelum belanja produk edisi terbatas musim semi! Di Jepang, hampir semua brand, dari skincare, snack, sampai fashion, punya koleksi khusus spring. Kamu bisa cari di Shibuya, Ginza, atau department store seperti Lumine dan Tokyu Hands.


Rekomendasi barang: Sakura KitKat, body lotion aroma bunga, atau yukata bermotif bunga

Transportasi ke Shibuya: JR Yamanote Line, Shibuya Station


Sebelum kamu terbang ke Tokyo, ada baiknya kamu siapin strategi biar perjalananmu makin efisien dan menyenangkan. Gunakan JR Pass atau Tokyo Subway Pass untuk hemat waktu dan biaya transportasi selama keliling kota. Jangan lupa cek prediksi mekar sakura yang biasanya dirilis sejak Februari—biar kamu nggak ketinggalan momen terbaiknya. Dan tentu saja, siapkan kamera atau ponsel dengan fitur night mode, karena Tokyo di malam hari saat musim semi itu indahnya nggak main-main!

Biar makin afdol, cobain juga o-hanami bento, yaitu kotak makan spesial musim semi yang bisa kamu beli di stasiun besar seperti Tokyo Station. Isinya biasanya lucu-lucu dan segar banget, cocok buat nemenin piknik di bawah pohon sakura. Dan kalau bisa, pilih penginapan yang strategis, dekat dengan spot-spot favoritmu, supaya itinerary kamu berjalan mulus tanpa drama.

Jadi, udah kebayang kan serunya spring di Tokyo? 

Ini waktu yang pas buat kamu nyusun rencana liburan yang beda dari biasanya—penuh warna, rasa, dan momen tak terlupakan.  Jangan cuma jadi penonton di feed orang lain, yuk jadi bagian dari keajaiban musim semi di Tokyo! 

Bookmark artikel ini, share ke travel buddy-mu, dan mulai atur itinerary dari sekarang. Petualangan Jepang-mu dimulai dari sini! ๐Ÿ‡ฏ๐Ÿ‡ต✨๐ŸŒธ



Musim Semi di Seoul: 10 Rekomendasi Kegiatan

 



Kalau kamu cuma punya satu musim buat jatuh cinta sama Seoul, pilihlah musim semi. Begitu cherry blossom mulai mekar, jalanan kota berubah jadi pagelaran alami penuh warna pink, putih, dan ungu yang bikin hati adem. Angin sepoi-sepoi membawa aroma musim baru, dan suasana jadi sempurna buat piknik, jalan santai, sampai foto-foto aesthetic buat feed Instagram. Seoul bukan cuma cantik, tapi juga terasa hidup dan romantis di musim ini—kayak kota yang sedang tersenyum manis menyambutmu.

Nah, kalau kamu lagi merencanakan liburan atau sekadar ingin tahu apa aja yang seru di musim semi di Seoul, kamu datang ke tempat yang tepat. 

Yuk, kita bahas rekomendasi tempat kece, aktivitas seru, hingga makanan khas yang cuma muncul pas musim ini. Siap-siap, karena setelah baca ini, kamu bisa jadi langsung cari tiket dan bilang: "Spring in Seoul, I’m coming!"


1. Menyambut Cherry Blossom di Yeouido Park


Salah satu ikon musim semi di Seoul adalah festival cherry blossom yang digelar setiap tahun di Yeouido Park. Taman ini penuh dengan barisan cherry blossom yang mekar sempurna di awal April. Kamu bisa piknik santai, sewa sepeda, atau sekadar jalan sambil jajan street food yang dijual sepanjang area taman.


Biaya masuk: Gratis

Transportasi: Naik subway Line 9, turun di National Assembly Station (Exit 1 atau 6)

Tips: Datang pagi hari atau menjelang sore untuk pencahayaan terbaik buat foto. Jangan lupa bawa tikar buat piknik cantik sambil mengamati keindahan musim semi.


2. Jalan-Jalan Romantis di Seokchon Lake


Danau Seokchon adalah hidden gem buat kamu yang mau suasana romantis tanpa keramaian berlebihan. Saat musim semi, danau ini dikelilingi cherry blossom dan refleksi air di danau bikin suasana tambah dreamy. Sering jadi tempat favorit pasangan lokal untuk kencan, kamu juga bisa sambil menikmati snack khas Korea yang dijual di dekat pintu masuk.


Biaya masuk: Gratis

Transportasi: Subway Line 2, turun di Jamsil Station (Exit 2 atau 3)


3. Nikmati Festival Bunga Musim Semi di Seoul Grand Park


Kalau kamu pencinta bunga, Seoul Grand Park punya taman bunga yang luas banget! Ada tulip, daffodil, dan beragam bunga lain yang bermekaran. Cocok buat kamu yang ingin jalan-jalan santai sambil menikmati keindahan warna-warni alam.


Biaya masuk: 5,000 KRW (dewasa)

Transportasi: Subway Line 4, turun di Seoul Grand Park Station (Exit 2)


4. Kunjungi Istana Gyeongbokgung dengan Hanbok


Musim semi juga waktu terbaik buat jalan-jalan ke tempat bersejarah seperti Gyeongbokgung Palace. Bayangin kamu pakai hanbok cantik dengan latar istana dan bunga bermekaran. Banyak penyewaan hanbok di dekat pintu masuk istana dan kalau kamu pakai hanbok, masuk ke istananya gratis! 


Biaya sewa hanbok: Sekitar 15,000 KRW untuk 2 jam

Transportasi: Subway Line 3, turun di Gyeongbokgung Station (Exit 5)

Tips: Sewa hanbok warna pastel supaya nyatu dengan suasana musim semi kemudian sewa fotografer untuk membantu mendokumentasikan momen kamu di sekitar istana. Biasanya mereka akan menawarkan sesi pemotretan 1-2 jam di lokasi yang disepakati dan pulang-pulang, kita punya kenangan indah deh. 


5. Petualangan Instagramable di Namsan Seoul Tower


Kalau kamu suka pemandangan dari ketinggian, Namsan Tower jadi tempat wajib. Saat musim semi, jalan menuju puncak Namsan dipenuhi bunga cherry blossom dan forsythia warna kuning. Kamu bisa hiking atau naik cable car, lalu foto-foto dari dek observasi.


Biaya cable car: Sekitar 9,500 KRW PP atau bisa juga berjalan kaki dengan menaiki tangga atau elevator naik dari area Myeongdong.

Biaya masuk observatorium: 16,000 KRW (dewasa)

Transportasi: Subway Line 4, turun di Myeongdong Station (Exit 3), lalu lanjut jalan kaki atau naik shuttle bus


6. Healing dan Piknik di Hangang Park


Musim semi di Seoul nggak lengkap tanpa piknik di tepi sungai Han. Hangang Park punya banyak spot piknik, kamu bisa sewa tikar, beli ayam goreng dan tteokbokki, atau sewa sepeda tandem untuk keliling. Suasananya chill banget buat healing, bareng teman atau pasangan.


Biaya masuk: Gratis

Transportasi: Subway Line 5, turun di Yeouinaru Station (Exit 2)


7. Jelajah Desa Bukchon Hanok dan Ikseon-dong


Di musim semi, Bukchon Hanok Village dan Ikseon-dong terlihat makin cantik dengan sentuhan bunga dan cuaca yang menyenangkan. Kamu bisa hunting foto di gang-gang kecil dengan rumah tradisional Korea, lalu ngopi cantik di cafe estetik yang banyak banget di area ini.


Biaya masuk: Gratis (kecuali masuk museum atau galeri tertentu)

Transportasi: Subway Line 3, turun di Anguk Station (Exit 2)


8. Mencicipi Makanan Khas Musim Semi di Seoul


Korea punya makanan musiman yang hanya tersedia saat musim semi, lho! Beberapa yang wajib kamu coba:

  • Bom Namul (spring greens): Sayuran liar khas musim semi yang ditumis atau dijadikan side dish.
  • Jukkumi (baby octopus): Biasanya dimasak pedas dan jadi favorit selama musim ini.
  • Hwajeon (kue bunga): Kue tradisional Korea dari tepung ketan dan bunga musim semi.
  • Hoddeok strawberry: Pancake manis isi stroberi segar yang cuma muncul saat musim semi.

Kamu bisa menemukan makanan ini di pasar tradisional seperti Gwangjang Market atau Tongin Market.


9. Berburu Oleh-Oleh Musiman di Myeongdong dan Hongdae


Kalau kamu suka belanja, musim semi juga waktu terbaik untuk cari oleh-oleh khas cherry blossom karena banyak sekali brand atau toko yang akan mengeluarkan koleksi khusus untuk musim semi ini. Ada juga brand skincare Korea yang mengeluarkan koleksi bertema bunga musim semi, cocok buat hadiah atau koleksi pribadi.


Tips: Cari sheet mask, lip tint, dan body lotion dengan kemasan cherry blossom yang lucu-lucu banget!


10. Nikmati Suasana Spring di K-Drama Filming Spot


Banyak lokasi syuting K-Drama yang makin cantik saat musim semi. Misalnya:

  • Haneul Park – terkenal dari drama "Love Alarm"
  • Seoul Forest – jadi latar drama "My ID is Gangnam Beauty"
  • Cheonggyecheon Stream – cocok buat jalan sore romantis


Musim semi di Seoul bukan cuma tentang bunga sakura yang bermekaran, tapi tentang suasana kota yang berubah total jadi lebih hangat, ceria, dan Instagramable banget. Dari jalanan yang dipenuhi kelopak bunga, sampai taman-taman yang jadi spot piknik favorit, semuanya terasa seperti adegan dalam drama Korea.

Jangan lupa siapkan outfit pastel, sunscreen, dan jadwal yang fleksibel buat eksplorasi! Karena setiap sudut Seoul di musim semi menyimpan kejutan—entah itu makanan musiman yang cuma ada di waktu tertentu, festival budaya, atau momen random yang bikin senyum-senyum sendiri.

Jadi, kapan lagi bisa ngerasain udara sejuk, langit cerah, dan vibe romantis dalam satu paket? Yuk, mulai rancang itinerary kamu sekarang juga. Biarkan musim semi di Seoul jadi kisah liburan yang penuh warna... dan mungkin, penuh cinta juga ๐Ÿ’•๐ŸŒธ 

Sunday, April 13, 2025

Musim Semi di Jinhae: Spot Ikonik Cherry Blossom di Korea

 


Yang paling ikonik? Tentunya Jinhae di kota Changwon, tempat diselenggarakannya Jinhae Gunhangje Festival, festival bunga sakura terbesar di Korea Selatan. Ribuan pohon sakura bermekaran di sepanjang kanal Yeojwacheon dan Stasiun Gyeonghwa, menciptakan lanskap luar biasa yang bikin siapa pun terdiam karena kagum. Kamu bakal nemuin spot foto yang cantik banget, lengkap dengan jembatan kayu klasik, latar kereta api tua, hingga pemandangan sungai yang dihiasi kelopak sakura beterbangan. Wajar kalau tempat ini jadi langganan konten viral para influencer dan travel vlogger dunia.

Kalau Korea Selatan punya surga cherry blossom, maka Jinhae-lah tempatnya. Terletak di kota pelabuhan Changwon, Provinsi Gyeongsangnam-do, Jinhae setiap musim semi berubah jadi taman bunga hidup yang penuh warna. Bukan cuma turis asing, penduduk lokal pun ramai-ramai datang ke sini untuk menyaksikan festival bunga sakura terbesar di Korea, yakni Jinhae Gunhangje Festival. Festival ini biasanya berlangsung sekitar 10 hari di awal April dan menarik lebih dari 2 juta pengunjung tiap tahunnya. Jadi, kalau kamu mau menikmati cherry blossom maksimal dengan latar belakang pegunungan, sungai, dan suasana kota kecil yang manis—Jinhae adalah destinasi yang wajib masuk bucket list!

Spot-Spot Ikonik dan Sudut Terbaik untuk Foto

Ada beberapa spot cherry blossom ikonik di Jinhae yang bisa kamu kunjungi. Yang paling terkenal adalah Yeojwacheon Stream, aliran sungai kecil sepanjang 1.5 km yang dipenuhi pohon sakura di kedua sisinya. Di atas sungai ini terdapat banyak jembatan kayu kecil seperti Romance Bridge, tempat ideal untuk ambil foto romantis ala drama Korea. Datanglah saat pagi atau sore menjelang sunset untuk pencahayaan terbaik.

Spot berikutnya adalah Gyeonghwa Station, sebuah stasiun kereta yang sudah tidak aktif namun tetap mempertahankan relnya. Kereta vintage yang diparkir permanen jadi latar ikonik dengan lorong sakura di kanan-kirinya. Kalau kamu datang saat angin bertiup, kelopak bunga yang berjatuhan bikin suasananya kayak mimpi! Ada juga Jehwangsan Park yang terletak di bukit dengan 365 anak tangga. Dari atas, kamu bisa dapat pemandangan cherry blossom yang membentang di seluruh kota.

Persiapan: Dari Outfit sampai Baterai Kamera

Musim semi di Korea tergolong sejuk, jadi pastikan kamu membawa outfit hangat tapi tetap stylish—layering adalah kunci! Warna pastel seperti pink, cream, atau baby blue akan membuat kamu nyatu dengan suasana sekitar. Selain itu, siapkan kamera atau smartphone dengan memori cukup dan baterai cadangan. Tripod mini, filter lensa, dan selfie stick juga akan membantu kamu menangkap momen-momen terbaik.

Selain outfit dan gear, pastikan kamu punya itinerary harian yang fleksibel. Bunga sakura bisa gugur sewaktu-waktu tergantung cuaca, jadi lebih baik datang lebih awal dari puncak festival. Cek update mekar sakura di akun media sosial resmi pariwisata Korea atau blog travel lokal sebelum berangkat.

Cara Menuju Jinhae dan Opsi Transportasi Lokal

Untuk sampai ke Jinhae, kamu bisa terbang ke Bandara Gimhae di Busan, lalu lanjut naik bus dari Terminal Sasang ke Jinhae Intercity Bus Terminal. Perjalanan ini hanya sekitar 1,5–2 jam dan tiket bus berkisar 7.000–9.000 KRW sekali jalan. Tiket bisa dibeli langsung di terminal atau via aplikasi Kobus dan T-money Go. Alternatif lainnya, kamu bisa naik KTX dari Seoul ke Changwon (sekitar 3 jam), lalu naik taksi atau bus ke Jinhae (sekitar 30 menit).

Setibanya di Jinhae, kamu bisa menjelajah dengan berjalan kaki karena sebagian besar spot cherry blossom berdekatan. Tapi buat kenyamanan ekstra, tersedia juga taksi lokal atau bus kota. Waktu terbaik untuk menjelajah adalah pagi hari agar tidak terjebak keramaian.

Rekomendasi Penginapan & Tempat Makan Lokal

Untuk menghemat waktu dan tenaga, pilih penginapan yang dekat dengan Yeojwacheon atau Gyeonghwa Station. Beberapa guesthouse dan motel lokal seperti Jinhae Jangbogo Guesthouse atau Frenchcode Hotel Jinhae bisa kamu booking lewat platform seperti Agoda, Booking.com, atau Naver Travel. Harga berkisar dari 40.000 KRW hingga 120.000 KRW per malam tergantung fasilitas dan waktu pemesanan.

Untuk urusan perut, jangan lewatkan makanan khas lokal seperti hotteok isi kacang dan madu, tteokbokki pedas manis, dan seafood segar dari pasar lokal. Banyak street food dijual di area festival, jadi kamu bisa wisata kuliner sambil menikmati bunga.



Menutup perjalanan mengejar cherry blossom di Jinhae rasanya seperti menutup satu bab indah dalam buku hidupmu—penuh warna, penuh cerita, dan pastinya penuh kenangan. Setelah menjelajahi kanal Yeojwacheon dengan jembatan merahnya yang ikonik, berpose di Stasiun Gyeonghwa dengan kereta berlatar sakura, hingga menikmati angin sore sambil duduk di bawah pohon sakura yang bermekaran… kamu akan sadar, ini bukan sekadar liburan biasa.

Jinhae nggak cuma menawarkan bunga sakura, tapi juga menghadirkan nuansa damai dan menyentuh yang jarang bisa kamu temui di tengah hiruk pikuk kota. Di sini, waktu seakan melambat. Semua terasa lebih jernih, lebih segar, dan lebih hidup. Apalagi jika kamu datang bersama orang tersayang—entah itu pasangan, sahabat, atau keluarga—pengalaman ini akan terasa semakin bermakna.

Setelah puas menikmati keindahan alam dan spot-spot foto yang menawan, kamu bisa lanjut eksplorasi kuliner lokal, menginap di penginapan tradisional hanok, atau sekadar ngopi di kafe kecil sambil menyaksikan kelopak bunga berguguran di luar jendela. Ini adalah liburan yang menyentuh semua indra: visual, aroma, rasa, dan tentunya… perasaan.

Jika kamu seorang solo traveler, pengalaman ini bisa menjadi healing journey yang luar biasa. Jika kamu seorang pencinta fotografi, setiap sudut Jinhae menawarkan potensi gambar yang layak pamer. Dan jika kamu cuma ingin melepaskan penat dan merasa hidup kembali, tidak ada tempat yang lebih cocok daripada berjalan di bawah sakura Jinhae sambil tersenyum dan berucap dalam hati, “I’m glad I came here.”

Jadi, tunggu apa lagi? Waktunya buka kalender, atur cuti, dan mulai rencanakan petualangan cherry blossom impianmu di Korea Selatan. Siapkan kamera, siapkan sepatu yang nyaman, dan tentu saja… siapkan hati untuk jatuh cinta pada musim semi ala Korea.

Karena musim semi hanya datang setahun sekali. Dan pengalaman melihat cherry blossom di Jinhae, Korea Selatan? Bisa jadi momen sekali seumur hidup. Jangan sampai ketinggalan, ya! 

Siap Jelajah? Yuk Cherry Blossom-an ke Jinhae! ๐ŸŒธ


Tips Berburu Cherry Blossom di Korea

 


Bayangkan berjalan di bawah ribuan kelopak bunga yang bermekaran, tertiup angin musim semi, menyelimuti jalan setapak seperti salju lembut berwarna merah muda. Suasana damai dan romantis yang biasanya cuma bisa kamu temukan di film, kini bisa kamu alami langsung di Korea Selatan. 

Kalau kamu pecinta keindahan alam, penggemar fotografi, atau sekadar butuh liburan yang menyegarkan, berburu cherry blossom di Negeri Ginseng ini wajib banget masuk bucket list kamu!

Dibandingkan negara lain seperti Jepang atau Taiwan, Korea Selatan menawarkan pengalaman berburu Cherry Blossom yang nggak kalah magis—bahkan dengan sentuhan budaya K-pop dan K-drama yang mendunia bisa mewujudkan mimpi seperti keluar dari dalam layar kaca. Cherry blossom di Korea muncul sekitar akhir Maret hingga pertengahan April, dan tiap kota punya jadwal mekarnya sendiri. Kamu bisa menyusun itinerary untuk ‘mengejar’ cherry blossom dari satu kota ke kota lain dengan panduan yang berbeda, biasanya kalau dari peta, maka cherry blossom akan duluan dari arah bawah peta Korea Selatan sampai ke arah atas. 

Selain keindahannya yang memukau, Korea Selatan juga unggul dalam hal aksesibilitas dan fasilitas wisata. Transportasi publiknya canggih dan mudah dimengerti turis asing, pilihan penginapannya banyak dan variatif, serta ada banyak tur lokal yang siap membantumu eksplor lebih dalam. Ditambah lagi, kamu bisa sekalian mencicipi makanan khas Korea, belanja kosmetik, dan bahkan mengunjungi lokasi-lokasi syuting drama favoritmu. 

Awal April ini adalah waktu terbaik untuk menikmati keindahan Cherry Blossom ๐ŸŒธ

1. Rencanakan Waktu yang Pas (Jangan Modal Nekat!) Cherry blossom biasanya mulai mekar dari akhir Maret sampai pertengahan April, tapi tiap kota punya jadwal mekar yang beda-beda. Daerah selatan kayak Jeju dan Busan biasanya lebih dulu, sedangkan Seoul dan daerah utara belakangan. Kamu bisa cek prediksi mekar tahunan dari Korea Meteorological Administration atau situs travel Korea lainnya. Booking tiket pesawat dan penginapan dari jauh-jauh hari juga penting banget, karena musim ini termasuk high season.

2. Pilih Lokasi Terbaik Sesuai Vibe Kamu Nggak semua spot cherry blossom itu sama, lho! Kalau kamu pengen suasana romantis dan tenang, bisa pilih Gyeongju atau Jinhae yang terkenal dengan festivalnya. Buat yang pengen suasana kota tapi tetap cantik, Yeouido di Seoul adalah pilihan populer. Ada juga spot hidden gem seperti Seokchon Lake atau Universitas Kyunghee yang punya suasana klasik dan estetik banget buat foto. Sesuaikan aja sama gaya traveling kamu, mau city vibes, traditional vibes, atau nature vibes.


3. Siapkan Outfit dan Gear Foto yang Oke Cherry blossom itu cantiknya nggak main-main, jadi jangan sampai kamu datang dengan outfit seadanya. Pilih warna pastel atau earth tone biar nyatu sama latar bunga. Bawa kamera atau ponsel dengan kamera bagus, tripod mini, dan power bank biar siap motret kapan aja. Nggak harus ribet, tapi sedikit effort bakal bikin hasil foto dan videomu jauh lebih estetik buat upload di media sosial.

4. Jangan Cuma Foto, Nikmati Juga Momennya Kadang saking fokusnya foto-foto, kita lupa buat menikmati suasana. Padahal, jalan-jalan di bawah pohon sakura sambil ngemil street food Korea, ngobrol bareng teman atau pasangan, atau sekadar duduk santai itu juga bagian penting dari pengalaman. Coba cari waktu pagi hari atau sore menjelang sunset buat nuansa yang lebih sepi dan magis.

5. Siap dengan Rencana Cadangan Karena cherry blossom itu bunga yang gampang gugur, ada kemungkinan kamu datang pas udah mulai rontok. Makanya, punya rencana cadangan itu penting. Bisa kunjungi taman atau spot lain yang tetap menarik meskipun bunganya udah habis. Atau cari alternatif bunga lain seperti tulip atau canola flower yang juga bermekaran di waktu yang sama di tempat-tempat seperti taman bermain atau pulau kecil yang langsung terhubung dengan kota terdekat, misalnya Dokdo Island yang bisa ditempuh dari Ulleongdo atau Pulau Nodeul yang dekat dari Seoul.



Berburu cherry blossom di Korea Selatan adalah petualangan yang tidak hanya memanjakan mata, tapi juga hati. Dengan persiapan yang matang, kamu bisa menyaksikan sendiri keajaiban alam yang hanya datang sekali dalam setahun ini. Pastikan untuk memantau prediksi mekarnya bunga, memesan penginapan jauh-jauh hari, dan menyusun itinerary berdasarkan lokasi dan cuaca. Perlu diingat, banyak spot cherry blossom tersebar di berbagai wilayah Korea Selatan, jadi pintar-pintarlah memilih lokasi yang sesuai dengan gaya traveling kamu—apakah kamu tipe petualang yang suka menjelajah kota-kota kecil seperti Jinhae, atau lebih nyaman menikmati sakura di tengah keramaian kota besar seperti Seoul.

Selain membawa kamera terbaikmu, jangan lupa juga bawa pakaian hangat (karena angin musim semi bisa mengejutkan), alas kaki yang nyaman, serta semangat eksplorasi yang tinggi. Musim cherry blossom ini singkat, tapi bisa jadi kenangan seumur hidup kalau kamu bisa menikmatinya dengan maksimal. Jadi, apakah kamu siap jadi saksi keindahan bunga sakura di Korea Selatan? Siapkan ranselmu, atur itinerary-mu, dan rasakan langsung momen yang selama ini cuma bisa kamu lihat di drama Korea. Jangan cuma jadi penonton—waktunya kamu sendiri jadi bagian dari cerita musim semi di Korea! ๐ŸŒธ๐Ÿ‡ฐ๐Ÿ‡ท







Sunday, March 23, 2025

Jalan-Jalan ke Busan Pertama Kali: 5 Tempat yang Harus Masuk Itinerary

 


Busan, kota terbesar kedua di Korea Selatan, menawarkan pesona yang berbeda dari hiruk-pikuk Seoul. Dengan perpaduan pantai indah, budaya tradisional, serta suasana kota yang modern, Busan adalah destinasi sempurna bagi wisatawan yang berkunjung ke Korea Selatan dan ingin merasakan sisi lain Korea. Jika ini adalah kunjungan pertama Anda ke Busan, ada beberapa tempat yang wajib dikunjungi agar perjalanan Anda semakin berkesan. 

Mari kita jelajahi bersama!


PANTAI HAEUNDAE



Sebagai pantai paling terkenal di Busan, Haeundae adalah destinasi wajib bagi wisatawan pemula. Dengan pasir putih yang lembut dan air laut yang jernih, pantai ini menjadi tempat sempurna untuk bersantai atau menikmati berbagai aktivitas pantai.


Suasana dan Aktivitas

Saat pagi, pantai ini terasa tenang dengan deburan ombak yang menenangkan. Banyak wisatawan berjalan santai di tepi pantai sambil menikmati angin laut yang segar. Siang hari, suasana semakin hidup dengan berbagai aktivitas seperti berenang, bermain voli pantai, atau sekadar duduk di kafe-kafe pinggir pantai menikmati es kopi khas Korea. Di malam hari, lampu-lampu kota yang berkilauan menciptakan pemandangan romantis yang sempurna.

Cara ke Sana

Naik Subway Line 2 dan turun di Stasiun Haeundae (Exit 5 atau 7). Dari sana, cukup berjalan kaki sekitar 5 menit menuju pantai.

Tiket Masuk: Gratis


GAMCHEON CULTURAL VILLAGE



Dikenal sebagai "Santorini-nya Korea," Gamcheon Culture Village adalah kampung penuh warna yang menawarkan pemandangan unik dengan rumah-rumah kecil yang dihiasi mural artistik dan gang-gang sempit yang penuh kejutan.


Suasana dan Aktivitas

Begitu memasuki Gamcheon, Anda akan merasakan atmosfer yang penuh seni dan kehangatan. Jalan-jalan sempitnya membawa Anda ke berbagai sudut penuh mural yang Instagramable. Wisatawan sering kali berhenti untuk mengambil foto di spot-spot terkenal seperti patung The Little Prince yang menghadap laut. Selain itu, ada banyak kafe unik yang menawarkan pemandangan kota dari ketinggian.

Cara ke Sana

Naik Subway Line 1 ke Stasiun Toseong (Exit 6), lalu naik Bus Kecil No. 1-1, 2, atau 2-2 ke Gamcheon Culture Village.

Tiket Masuk: Gratis (biaya tambahan untuk beberapa galeri atau aktivitas di dalamnya)


PASAR JAGALCHI



Sebagai pasar ikan terbesar di Korea Selatan, Pasar Jagalchi adalah surga bagi pecinta makanan laut. Tempat ini menawarkan pengalaman kuliner yang autentik dengan hasil laut segar yang bisa langsung dinikmati di tempat.


Suasana dan Aktivitas

Saat masuk ke pasar, aroma laut langsung terasa. Penjual dengan suara riang menawarkan berbagai jenis ikan, kerang, dan gurita hidup. Di lantai atas, restoran-restoran seafood siap mengolah belanjaan Anda menjadi hidangan segar, seperti sashimi ikan flounder atau sup ikan pedas khas Busan. Wisatawan sering kali duduk di meja panjang bersama penduduk lokal, menciptakan suasana yang ramah dan otentik.

Cara ke Sana

Naik Subway Line 1 ke Stasiun Jagalchi (Exit 10), lalu berjalan sekitar 5 menit menuju pasar.

Tiket Masuk: Gratis (biaya makan bervariasi, mulai dari KRW 10.000 - KRW 50.000)


HAEDONG YONGGUNGSA TEMPLE



Tidak seperti kebanyakan kuil di Korea yang terletak di pegunungan, Haedong Yonggungsa Temple menawarkan pengalaman unik dengan lokasinya yang berada di tepi laut. Kuil ini dikenal dengan pemandangan dramatis, terutama saat matahari terbit.


Suasana dan Aktivitas

Begitu tiba, Anda akan disambut oleh patung-patung Buddha dan gerbang merah khas kuil Korea. Jalan setapak menuju kuil dihiasi dengan lentera warna-warni yang memberikan suasana magis. Dari halaman utama, Anda bisa melihat langsung laut lepas dengan ombak yang menghantam bebatuan. Selain itu, banyak pengunjung datang ke sini untuk berdoa atau sekadar menikmati ketenangan.

Cara ke Sana

Naik Subway Line 2 ke Stasiun Haeundae (Exit 7), lalu naik Bus No. 181 dan turun di pemberhentian Haedong Yonggungsa.

Tiket Masuk: Gratis


BIFF SQUARE



Bagi pecinta film dan budaya pop Korea, BIFF Square adalah tempat yang harus dikunjungi. Sebagai pusat festival film internasional Busan, kawasan ini dipenuhi dengan plakat nama-nama bintang film terkenal serta deretan toko dan jajanan kaki lima yang menggoda.


Suasana dan Aktivitas

Suasana di BIFF Square selalu ramai, baik siang maupun malam. Wisatawan dapat berjalan di sepanjang jalan utama sambil melihat cap tangan bintang film ternama. Selain itu, di sepanjang jalan terdapat banyak street food khas Korea, seperti hotteok isi kacang dan sosis panggang. Kawasan ini juga dikelilingi oleh bioskop dan pusat perbelanjaan, cocok bagi yang ingin menikmati hiburan setelah puas berjalan-jalan.

Cara ke Sana

Naik Subway Line 1 ke Stasiun Jagalchi (Exit 7), lalu berjalan sekitar 3 menit menuju BIFF Square.

Tiket Masuk: Gratis (biaya untuk makanan atau belanja bervariasi)



Busan adalah kota yang memiliki banyak daya tarik, dari pantai yang menawan, kawasan seni yang penuh warna, kuliner seafood segar, hingga tempat-tempat bersejarah yang menenangkan. Dengan sistem transportasi yang mudah diakses dan biaya perjalanan yang relatif terjangkau, menjelajahi Busan akan menjadi pengalaman yang menyenangkan, terutama bagi wisatawan pemula. 


Jadi, apakah Anda siap untuk menjelajahi keindahan Busan? Selamat berpetualang!

Wednesday, March 19, 2025

Jalan-Jalan ke Daegu Pertama Kali: 5 Tempat yang Harus Masuk Itinerary

 


Daegu, kota terbesar keempat di Korea Selatan, sering kali kalah pamor dibandingkan dengan Seoul atau Busan. Namun, bagi traveler yang ingin merasakan pengalaman khas Korea yang tidak terlalu ramai, Daegu tempatnya. Kota ini menawarkan kombinasi menarik antara sejarah, budaya, kuliner lezat, dan pemandangan alam yang indah.

Jika kamu berencana mengunjungi Daegu untuk pertama kalinya, bersiaplah untuk terpesona oleh pesona kota ini yang unik! Daegu menawarkan kombinasi sempurna antara kehidupan kota modern, wisata alam yang indah, dan spot-spot artsy yang Instagramable. Dari taman hijau di atas pegunungan hingga pusat perbelanjaan penuh tren terkini, ada banyak tempat menarik yang wajib masuk dalam itinerary-mu. Nah, agar perjalanan pertamamu ke Daegu makin seru, berikut 5 destinasi terbaik yang tidak boleh kamu lewatkan!

DAEGU APSAN PARK (๋Œ€๊ตฌ์•ž์‚ฐ๊ณต์›)


Bagi pencinta alam dan hiking, Apsan Park adalah tempat pertama yang wajib kamu kunjungi. Terletak di bagian selatan Daegu, taman ini menawarkan jalur hiking yang mudah hingga menantang, dengan pemandangan kota yang luar biasa dari puncaknya.

Apsan Park menawarkan berbagai aktivitas menarik bagi pengunjung yang ingin menikmati keindahan alam sekaligus merasakan ketenangan di tengah kota Daegu. Jika tidak ingin mendaki, kamu bisa naik Apsan Cable Car yang akan membawamu langsung ke puncak gunung dalam hitungan menit. Dari atas, panorama kota Daegu terbentang luas, terutama saat matahari terbenam. Setelah tiba di atas, jangan lewatkan Observatorium Apsan, spot terbaik untuk menikmati pemandangan kota dari ketinggian. Dari sini, kamu bisa melihat gedung-gedung menjulang, perbukitan hijau, dan langit yang berubah warna saat senja. Selain itu, Apsan juga memiliki kekayaan budaya dengan keberadaan kuil-kuil Buddha yang bisa dieksplorasi, seperti Anilsa Temple yang menawarkan suasana damai dengan arsitektur tradisionalnya. Setelah puas menjelajah, kamu bisa bersantai di kafe-kafe kecil di sekitar taman, menikmati secangkir kopi hangat sambil menghirup udara segar dan memandangi lanskap alam yang menenangkan.

๐Ÿ“ Lokasi: 574-87 Apsansunhwan-ro, Nam-gu, Daegu

๐Ÿ•’ Jam buka: 24 jam (Cable car: 10.00–18.00)

๐ŸŽŸ Tiket Cable Car: Sekitar 10.000 KRW (PP)


SEOMUN MARKET (๋Œ€๊ตฌ ์„œ๋ฌธ์‹œ์žฅ & ์„œ๋ฌธ์‹œ์žฅ ์•ผ์‹œ์žฅ)


Tidak lengkap rasanya jalan-jalan ke Daegu tanpa mengunjungi pasar tradisionalnya. Seomun Market adalah pasar terbesar dan tertua di Daegu yang terkenal dengan jajanan kaki limanya yang lezat dan suasananya yang khas.

Selain makanan, kamu juga bisa belanja oleh-oleh khas Korea, seperti kain tradisional, aksesori, hingga baju hanbok dengan harga lebih murah dibanding di Seoul. Seomun Market adalah surga kuliner bagi para pencinta street food yang ingin mencicipi berbagai hidangan khas Daegu. Salah satu camilan yang wajib dicoba adalah Napjak Mandu, versi pangsit tipis dan renyah khas Daegu yang digoreng hingga keemasan, menghasilkan tekstur crispy dengan isian gurih yang memanjakan lidah. Jika ingin sesuatu yang lebih mengenyangkan, cobalah Kalguksu, mie buatan tangan yang dipotong dengan pisau dan disajikan dalam kuah kaldu yang gurih, menciptakan rasa hangat yang cocok dinikmati di segala cuaca. Bagi pecinta daging, Gopchang di Seomun Market tidak boleh dilewatkan. Jeroan sapi panggang ini terkenal lebih gurih dan empuk dibandingkan di kota lain, dengan bumbu khas yang meresap sempurna. Untuk melengkapi pengalaman kuliner, jangan lupa mencicipi jajanan ikonik Korea seperti Hotteok, pancake manis berisi gula merah dan kacang-kacangan yang meleleh di mulut, serta Tteokbokki, kue beras kenyal dengan saus pedas manis yang selalu menjadi favorit. 

๐Ÿ“ Lokasi: 45 Keunjang-ro 28-gil, Jung-gu, Daegu

๐Ÿ•’ Jam buka: 09.00–18.00 (beberapa area buka hingga malam)


E-WORLD & 83 TOWER



Kalau kamu mencari tempat yang Instagrammable dan penuh hiburan, maka jangan lewatkan E-World dan 83 Tower. E-World adalah taman hiburan terbesar di Daegu yang menawarkan berbagai wahana seru, sementara 83 Tower adalah menara tertinggi di kota ini.

Di E-World, kamu bisa menikmati berbagai wahana seru, mulai dari roller coaster yang memacu adrenalin hingga bianglala raksasa yang menawarkan pemandangan indah dari ketinggian. Saat malam tiba, suasana di taman ini semakin magis dengan E-World Starlight Festival, di mana ribuan lampu warna-warni menghiasi setiap sudut, menciptakan latar yang romantis dan sempurna untuk berfoto. Tidak jauh dari E-World, 83 Tower berdiri megah dengan ketinggian 202 meter, menawarkan pemandangan spektakuler seluruh kota Daegu dari observatoriumnya. Untuk pengalaman yang lebih spesial, kamu bisa menikmati makanan atau secangkir kopi di kafe berputar di puncak 83 Tower, di mana restoran ini perlahan berputar, memberikan sudut pandang yang terus berubah.

๐Ÿ“ Lokasi: 200 Duryugongwon-ro, Dalseo-gu, Daegu

๐Ÿ•’ Jam buka: 10.00–21.00 (weekend hingga 22.00)

๐ŸŽŸ Tiket masuk: Mulai dari 26.000 KRW (termasuk E-World & 83 Tower)


DONGSEONGNO SHOPPING STREET



Bagi shopaholic, Dongseongno Shopping Street adalah tempat yang wajib dikunjungi. Kawasan ini adalah pusat fashion dan gaya hidup di Daegu, mirip dengan Myeongdong di Seoul.

Dongseongno adalah pusat perbelanjaan dan gaya hidup paling trendi di Daegu, tempat di mana kamu bisa menemukan segala hal mulai dari fashion hingga kuliner hits. Deretan toko di sepanjang jalan ini menawarkan berbagai brand internasional dan lokal, mulai dari Uniqlo dan Zara hingga merek Korea seperti Stylenanda dan A-Land, yang selalu mengikuti tren terbaru. Bagi pecinta skincare dan makeup, Dongseongno adalah surga karena di sini tersedia kosmetik Korea dengan harga terjangkau, seperti Laneige, Innisfree, dan Etude House, yang bisa langsung dicoba sebelum membeli. Tidak hanya itu, banyak butik kecil yang menjual pakaian trendy dan aksesori unik. Setelah puas berbelanja, waktunya bersantai di salah satu kafe hits atau dessert shop yang tersebar di sepanjang jalan. 

๐Ÿ“ Lokasi: Jung-gu, Daegu

๐Ÿ•’ Jam buka: 10.00–22.00


KIM GWANGSEOK STREET



Buat yang suka seni dan musik, Kim Gwangseok Street adalah tempat yang tidak boleh dilewatkan. Jalan ini didedikasikan untuk Kim Gwangseok, penyanyi legendaris Korea, dan dipenuhi dengan mural serta patung yang menggambarkan perjalanan hidupnya.

Kim Gwangseok Street adalah kawasan seni yang memadukan sejarah, musik, dan kreativitas dalam satu tempat yang Instagramable. Sepanjang jalan ini, kamu akan menemukan mural artistik yang menggambarkan kisah Kim Gwangseok serta berbagai ilustrasi kreatif yang menjadi latar sempurna untuk berfoto. Tidak hanya memanjakan mata, jalan ini juga sering diiringi alunan musik live, dengan musisi jalanan yang membawakan lagu-lagu balada khas Korea. Selain itu, banyak kafe unik tersembunyi di area ini, masing-masing dengan dekorasi artsy yang menarik, cocok untuk bersantai sambil menikmati kopi atau dessert spesial. Jangan lupa untuk mampir ke toko-toko seni yang menjual suvenir bertema seni, seperti tote bag, kaos, dan kartu pos dengan desain khas Daegu yang unik. 

๐Ÿ“ Lokasi: Daebong-dong, Jung-gu, Daegu 

๐Ÿ•’ Jam buka: 24 jam (Kafe & toko buka sekitar 10.00–22.00)

 

Daegu mungkin bukan destinasi pertama yang terlintas saat berbicara tentang wisata di Korea Selatan, tetapi kota ini punya banyak kejutan seru yang siap membuat perjalananmu tak terlupakan. Dari spot alam yang menenangkan hingga pusat kota yang penuh gaya, Daegu menawarkan pengalaman yang cocok untuk semua jenis traveler. 

Jadi, jika kamu sedang merencanakan liburan ke Korea, jangan lupa masukkan Daegu dalam itinerary-mu! Siapkan kamera, jelajahi sudut-sudut unik kota ini, dan rasakan sendiri pesonanya. 

Sudah siap berpetualang ke Daegu? Share itinerary versimu di kolom komentar! 


Sunday, March 16, 2025

Jalan-Jalan ke Suwon Pertama Kali: 5 Tempat yang Harus Masuk Itinerary

 


Suwon, ibu kota Provinsi Gyeonggi di Korea Selatan, merupakan kota yang kaya akan sejarah dan budaya. Kota ini terkenal dengan benteng bersejarahnya yang masih terawat dengan baik, serta berbagai destinasi wisata menarik lainnya yang cocok bagi wisatawan pemula. 

Jika ini pertama kalinya kamu mengunjungi Suwon, bersiaplah untuk jatuh cinta dengan kota yang satu ini! Suwon bukan sekadar kota biasa di Korea Selatan—kota ini punya perpaduan sempurna antara sejarah, budaya, dan kehidupan modern yang seru. Terkenal dengan benteng bersejarahnya, Suwon juga menawarkan berbagai destinasi menarik yang cocok buat wisatawan pemula. Dari jalan-jalan di benteng berusia ratusan tahun, mencicipi ayam goreng khas Suwon, hingga menikmati taman hijau yang asri, ada banyak hal yang bisa kamu lakukan di sini. 

Yuk, simak lima tempat wisata terbaik di Suwon yang wajib masuk itinerary kamu.


BENTENG HWASEONG

 

Benteng Hwaseong, sebuah Situs Warisan Dunia UNESCO, merupakan salah satu simbol kebesaran sejarah Korea yang memukau. Dibangun pada abad ke-18 oleh Raja Jeongjo dari Dinasti Joseon, benteng ini dirancang dengan arsitektur megah yang menggabungkan keindahan seni dan kekuatan pertahanan. Dengan panjang tembok yang mencapai 5,7 km, benteng ini seperti membawa pengunjung kembali ke masa lalu, mengungkap kisah masa kejayaan Dinasti Joseon.

Selain berjalan-jalan menyusuri tembok benteng, pengunjung dapat mengunjungi gerbang utama seperti Paldalmun dan Janganmun, yang merupakan pintu masuk ikonik dengan desain arsitektur yang menawan. Kedua gerbang ini tidak hanya menjadi daya tarik sejarah, tetapi juga lokasi favorit untuk berfoto. 

Aktivitas lain yang tak kalah menarik adalah menonton pertunjukan panahan tradisional yang diadakan di kawasan benteng. Pertunjukan ini menampilkan keterampilan panahan ala Korea yang autentik, membawa suasana masa lalu ke kehidupan nyata. Untuk melengkapi pengalaman, pengunjung dapat menyewa hanbok, pakaian tradisional Korea, dan berfoto di berbagai sudut bersejarah, menciptakan kenangan unik dengan latar arsitektur klasik Hwaseong. 

Puluhan drama Korea telah melakukan pengambilan gambar di istana ini, mulai dari Moonlight Drawn by Clouds (KBS2, 2016); The Crowned Clown (tvN, 2019); My Sassy Girl (SBS, 2017); The Fugitive of Joseon (KBS2, 2013); Jewel in the Palace (MBC, 2003-2004); dan masih banyak lainnya.

Cara ke Sana:

Naik subway Line 1 dan turun di Stasiun Suwon, lalu lanjutkan dengan bus atau taksi ke Benteng Hwaseong.

Alternatif lain, bisa naik bus langsung dari Seoul menuju Suwon dan turun di halte Hwaseong Fortress.


ISTANA HAENGGUNG SUWON


Istana ini dulunya menjadi tempat peristirahatan Raja Jeongjo dari Dinasti Joseon serta merupakan salah satu peninggalan sejarah yang menawan dan penuh makna di kawasan Benteng Hwaseong. Keindahan arsitekturnya mencerminkan harmoni antara seni tradisional Korea dan fungsi pertahanan strategis. Setiap sudut istana memancarkan nuansa sejarah yang mendalam, memberikan pengunjung gambaran nyata tentang kemegahan masa lalu. Istana ini dirancang dengan detail yang sangat estetis—mulai dari paviliun yang elegan hingga aula megah yang pernah menjadi saksi berbagai peristiwa penting dalam sejarah Dinasti Joseon. Dengan lokasinya yang terintegrasi dengan Benteng Hwaseong, istana ini menawarkan pengalaman unik, tidak hanya sebagai objek wisata, tetapi juga sebagai jendela menuju era kejayaan Korea.

Selain menikmati keindahan bangunan dan cerita sejarahnya, pengunjung dapat mengeksplorasi aula dan paviliun istana yang memukau. Setiap ruangan memiliki keunikan tersendiri yang mencerminkan fungsi spesifiknya pada masa lalu. Salah satu daya tarik utama di istana ini adalah upacara pergantian penjaga istana, yang diadakan secara berkala. Dengan kostum tradisional dan iringan alat musik khas, upacara ini memberikan pengalaman yang mendalam dan sangat fotogenik bagi para pengunjung. Tidak hanya itu, istana ini juga menjadi tuan rumah berbagai pertunjukan budaya tradisional, seperti tarian, musik, dan seni bela diri khas Korea, yang digelar di kompleksnya. Pertunjukan-pertunjukan ini tidak hanya menghibur tetapi juga memperkaya pemahaman pengunjung tentang budaya dan tradisi Korea. 

Cara ke Sana:

Dari Stasiun Suwon, naik bus lokal menuju Suwon Haenggung Palace.


MATGOL MARKET DAN JIDONG MARKET


Mengunjungi pasar tradisional di Korea adalah pengalaman yang wajib dilakukan bagi siapa saja yang ingin merasakan sisi autentik negeri ginseng ini. Pasar bukan hanya tempat berbelanja, tetapi juga jendela yang memperlihatkan kehidupan sehari-hari masyarakat lokal, budaya kuliner, dan atmosfer yang tidak bisa ditemukan di pusat perbelanjaan modern. Dari hiruk-pikuk pedagang yang dengan ramah menawarkan dagangan mereka, aroma makanan yang menggoda, hingga aneka barang unik yang jarang ditemukan di tempat lain, semua elemen ini membuat pasar tradisional begitu istimewa. 

Pasar tradisional di Suwon adalah surga bagi pecinta kuliner dan pencari oleh-oleh khas Korea. Matgol Market terkenal sebagai pusat kuliner khas Suwon, terutama karena menyajikan hidangan-hidangan lokal yang sulit ditemukan di pasar lain. Salah satu yang paling terkenal adalah Suwon Wang Galbi (iga sapi panggang ala Suwon), yang memiliki sejarah panjang dan cita rasa yang khas. Dagingnya lebih tebal dibandingkan galbi pada umumnya, dan dipanggang dengan bumbu spesial yang meresap sempurna. Selain itu, pasar ini juga menjadi tempat terbaik untuk mencoba tteokbokki, hotteok, odeng, dan aneka jeon (pancake gurih Korea) dengan cita rasa otentik. Cemilan berbahan dasar jeon ini salah satu makanan wajib yang harus dicoba saat berkunjung ke pasar di Korea Selatan.

Jika Matgol Market terkenal dengan kulinernya, Jidong Market lebih dikenal sebagai pusat obat-obatan herbal tradisional Korea (hanbang). Di sini, wisatawan dapat menemukan berbagai jenis ginseng, jamur lingzhi, akar herbal, serta ramuan kesehatan lainnya yang dipercaya memiliki manfaat untuk kebugaran tubuh. Tidak hanya itu, banyak toko di Jidong Market menawarkan konsultasi langsung dengan ahli pengobatan tradisional Korea, yang dapat merekomendasikan produk sesuai dengan kebutuhan kesehatan pengunjung.

Selain itu, Jidong Market juga terkenal dengan Suwon Fried Chicken, ayam goreng renyah khas Suwon yang memiliki rasa lebih kaya dibandingkan ayam goreng Korea lainnya. Keistimewaannya terletak pada metode penggorengan unik yang membuat kulitnya tetap renyah meskipun sudah dingin.

Tidak hanya makanan, pasar tradisional di Suwon juga menawarkan berbagai suvenir unik dengan harga terjangkau. Pengunjung dapat menemukan aneka pernak-pernik khas Korea, mulai dari gantungan kunci, kipas tradisional, hingga peralatan makan berbahan keramik. Bagi yang ingin membawa pulang oleh-oleh khas, teh Korea, aneka jajanan kering, atau produk kecantikan berbasis bahan alami juga bisa menjadi pilihan menarik. 

Cara ke Sana:

Naik subway Line 1 dan turun di Stasiun Suwon, lalu naik bus atau jalan kaki menuju pasar.


MUSEUM INOVASI SAMSUNG 


Samsung Innovation Museum di Suwon adalah surga bagi pecinta teknologi dan sejarah industri. Museum ini menghadirkan perjalanan inovasi dari era awal elektronik hingga perkembangan teknologi masa depan. Saat memasuki museum, pengunjung disambut dengan suasana futuristik yang dipenuhi oleh tampilan interaktif, pencahayaan modern, dan desain interior yang mencerminkan kemajuan teknologi.

Di dalam museum, terdapat berbagai koleksi perangkat elektronik yang menggambarkan evolusi teknologi, mulai dari radio dan televisi hitam putih zaman dahulu hingga perangkat pintar canggih yang digunakan saat ini. Salah satu bagian yang paling menarik adalah pameran interaktif yang memungkinkan pengunjung merasakan sendiri bagaimana teknologi berkembang dari masa ke masa. Dengan layar sentuh dan presentasi multimedia yang canggih, museum ini memberikan pengalaman edukatif yang menarik, bahkan bagi mereka yang bukan berlatar belakang teknologi.

Selain itu, pengunjung dapat mengikuti tur edukatif yang menjelaskan sejarah inovasi Samsung, dari awal berdirinya hingga menjadi raksasa teknologi global. Tur ini tidak hanya membahas produk-produk unggulan Samsung, tetapi juga bagaimana perusahaan ini berkontribusi dalam membentuk industri elektronik dunia. 

Samsung Innovation Museum tidak hanya menyajikan informasi sejarah, tetapi juga mengajak pengunjung untuk membayangkan masa depan teknologi. Dengan pengalaman yang imersif dan edukatif, museum ini menjadi destinasi sempurna bagi wisatawan yang ingin melihat sisi lain dari Suwon sebagai pusat industri teknologi Korea Selatan.

Sebelum berkunjung, untuk mendapatkan pengalaman maksimal, silakan melakukan reservasi terlebih dahulu di sini

Cara ke Sana:

Dari Stasiun Suwon, naik bus atau taksi menuju kompleks Samsung Digital City.


DANAU GWANGGYO


Danau Gwanggyo dikelilingi oleh pepohonan hijau dan jalur pejalan kaki yang tertata rapi dan menawarkan suasana yang damai dan menyegarkan. Di pagi dan sore hari, pemandangan danau semakin memukau dengan cahaya matahari yang memantul di permukaan airnya, menciptakan refleksi indah yang menenangkan hati.

Berjalan santai di sepanjang jalur yang mengelilingi danau adalah salah satu aktivitas yang paling disukai pengunjung. Jalur ini tidak hanya nyaman, tetapi juga menawarkan pemandangan alam yang beragam, mulai dari hamparan bunga musiman hingga pepohonan rindang yang memberikan keteduhan. Di beberapa titik, terdapat tempat duduk yang memungkinkan wisatawan untuk beristirahat sejenak dan menikmati suasana sekitar. Tidak sedikit juga pengunjung yang datang untuk berolahraga, seperti jogging atau bersepeda, sambil menghirup udara segar di lingkungan yang asri ini.

Selain itu, Danau Gwanggyo adalah tempat yang sempurna untuk berpiknik bersama keluarga atau teman. Pengunjung dapat membawa bekal dan menikmati makanan di area terbuka sambil merasakan semilir angin yang sejuk. Jika tidak membawa makanan sendiri, berbagai kafe dan restoran di sekitar danau menawarkan hidangan lezat dengan pemandangan langsung ke danau. Menikmati secangkir kopi atau teh sambil melihat air yang tenang adalah pengalaman yang sulit ditolak bagi pencinta suasana santai.

Beberapa drama Korea yang pernah mengambil lokasi syuting di sini ada Penthouse 2/The Penthouse: War in Life Season 2 (ํŽœํŠธํ•˜์šฐ์Šค 2) (SBS, 2021), KBS Drama Special: My Lilac (๊ทธ๊ณณ์— ๋‘๊ณ  ์˜จ ๋ผ์ผ๋ฝ) (KBS2, 2020) dan KBS Drama Special: Reason Not To Confess (๊ณ ๋ฐฑํ•˜์ง€ ์•Š๋Š” ์ด์œ ) (KBS2, 2020).

Cara ke Sana:

Naik subway Line 1 dan turun di Stasiun Suwon, lalu naik bus ke Danau Gwanggyo.




Suwon bukan hanya sekadar kota bersejarah dengan benteng megah, tetapi juga destinasi yang menawarkan pengalaman wisata lengkap—mulai dari eksplorasi budaya, keindahan alam, hingga teknologi modern. Dari megahnya Benteng Hwaseong hingga ketenangan Danau Gwanggyo, dari kuliner lezat di pasar Matgol hingga kecanggihan Samsung Innovation Museum, setiap sudut Suwon punya cerita menarik untuk dinikmati. 

Jika ini adalah kunjungan pertama Anda ke Suwon, pastikan untuk menjelajahi tempat-tempat yang telah direkomendasikan agar mendapatkan pengalaman yang tak terlupakan. Siapkan perjalanan Anda sekarang dan rasakan sendiri keunikan kota ini! 



Jalan-Jalan ke Jeju Pertama Kali: 5 Tempat yang Harus Masuk Itinerary

 


Pulau Jeju, sering disebut sebagai "Hawaii-nya Korea," adalah destinasi wisata yang menawarkan perpaduan antara keindahan alam, budaya unik khas Korea Selatan, serta pengalaman yang tak terlupakan. Bagi wisatawan yang baru pertama kali mengunjungi Jeju, berikut adalah lima lokasi yang wajib dikunjungi beserta alasan, aktivitas yang bisa dilakukan, dan cara mencapainya. Walaupun menurut pengalaman saya, lebih baik menyewa kendaraan ketika di Jeju mengingat transportasi publiknya lokasinya cukup jauh satu sama lain dan waktu menunggu yang cukup lama.

Pulau ini terbagi menjadi dua area utama, yaitu Jeju City di bagian utara dan Seogwipo City di bagian selatan. Perbedaan utama antara kedua area ini adalah suasananya. Jeju City lebih ramai dan modern, cocok untuk wisatawan yang ingin menikmati kenyamanan kota dengan akses mudah ke berbagai fasilitas. Sementara itu, Seogwipo lebih cocok bagi mereka yang ingin menikmati keindahan alam dan suasana yang lebih santai


SEONGSAN ILCHULBONG (SUNRISE PEAK)



Seongsan Ilchulbong, atau yang lebih dikenal sebagai Sunrise Peak, adalah destinasi paling ikonik di Pulau Jeju dan sering menjadi ikon wisata Pulau Jeju. Terbentuk dari letusan gunung berapi lebih dari 100.000 tahun yang lalu, alasan utama mengapa tempat ini begitu populer adalah pengunjung bisa melihat matahari terbit. Banyak wisatawan rela bangun dini hari dan mendaki puncak hanya untuk menyaksikan keajaiban alam ini.

Pendakian menuju puncak Seongsan Ilchulbong cukup ramah bagi pemula, dengan jalur yang telah dipersiapkan dengan baik, lengkap dengan anak tangga dan pegangan tangan untuk memastikan keamanan pengunjung. Sepanjang perjalanan, wisatawan akan disuguhi pemandangan bukit hijau yang berpadu dengan laut biru yang membentang luas di kejauhan. Setibanya di puncak, hamparan kawah hijau yang luas menyambut dengan megah, memberikan panorama yang sangat kontras dengan warna biru laut di sekelilingnya. 

Selain menikmati keindahan alam, wisatawan juga bisa menyaksikan salah satu tradisi khas Jeju yang masih bertahan hingga kini, yaitu pertunjukan wanita penyelam atau yang dikenal sebagai haenyeo. Haenyeo adalah perempuan-perempuan tangguh yang menangkap hasil laut tanpa menggunakan alat bantu pernapasan. Mereka menyelam dengan teknik khusus yang telah diwariskan turun-temurun, mencari kerang, abalon, dan berbagai hasil laut lainnya di dasar laut. Pertunjukan ini tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga menjadi bentuk penghormatan terhadap budaya dan sejarah masyarakat Jeju yang erat kaitannya dengan laut. 

Cara ke Sana:

* Naik bus dari Terminal Bus Antar Kota Jeju ke Seongsan Ilchulbong (sekitar 1,5 jam perjalanan).


MANJANGGUL CAVE



Manjanggul Cave adalah keajaiban alam yang berada di bawah permukaan Pulau Jeju. Gua ini menjadi bagian dari Situs Warisan Dunia UNESCO sebagai salah satu terowongan lava terpanjang di dunia, terbentuk dari aliran lava yang mengalir sekitar 200.000 hingga 300.000 tahun yang lalu. Dengan panjang total sekitar 7,4 km, hanya sekitar 1 km dari terowongan ini yang dibuka untuk umum, namun itu sudah cukup untuk memberikan kesan mendalam akan kekuatan alam yang luar biasa. Karena saat saya dan teman-teman kesana, kami malah hanya berjalan sekitar 500 meter saja kemudian balik lagi karena sangat gelap, butuh pencahayaan tambahan karena hanya ada beberapa pencahayaan saja disediakan, dan mengingat saat itu hujan, dingin sekali di dalamnya.

Langit-langit gua yang tinggi serta dinding-dinding berbatu menciptakan atmosfer yang menakjubkan, seolah-olah sedang berjalan di dunia lain. Salah satu daya tarik utama di dalam Manjanggul Cave adalah pilar lava raksasa setinggi 7,6 meter, yang merupakan pilar lava terbesar di dunia. Selain itu, pengunjung juga dapat melihat berbagai formasi lava unik lainnya, seperti stalaktit dan lava flowlines yang terbentuk dari aliran lava yang membeku selama ribuan tahun.

Selain menikmati keindahan geologisnya, pengunjung juga dapat belajar lebih dalam tentang aktivitas vulkanik yang telah membentuk Pulau Jeju. 

Cara ke Sana:

* Naik bus dari Terminal Bus Antar Kota Jeju ke Manjanggul Cave (sekitar 40 menit perjalanan).


SEOPJIKOJI



Seopjikoji adalah semenanjung ini dikenal dengan hamparan padang rumput hijau yang luas, angin laut yang sejuk, serta suasana yang tenang dan romantis. Nama "Seopjikoji" sendiri berasal dari dialek Jeju, di mana "Seopji" berarti daratan yang menjorok ke laut, dan "Koji" berarti tanjung. 

Saat berjalan di sepanjang jalur pesisir Seopjikoji, wisatawan akan disuguhkan pemandangan laut biru yang spektakuler dengan deburan ombak yang menghantam tebing-tebing batu vulkanik di sepanjang pantai. Salah satu daya tarik utama di sini adalah mercusuar putih yang berdiri kokoh di atas bukit kecil, memberikan pemandangan 360 derajat ke arah lautan dan lanskap sekitarnya. 

Seopjikoji bukan hanya terkenal karena keindahan alamnya yang menakjubkan, tetapi juga semakin populer sejak menjadi lokasi syuting drama Korea terkenal All In yang tayang pada tahun 2003. Drama yang dibintangi oleh Lee Byung-hun dan Song Hye-kyo ini mengambil latar belakang beberapa tempat di Jeju, dan Seopjikoji menjadi salah satu lokasi paling ikonik. Lokasi syuting paling ikonik adalah gereja kecil bergaya Eropa yang berdiri di atas bukit, dengan latar belakang lautan luas. Gereja ini awalnya dibangun sebagai properti untuk kebutuhan syuting All In, tetapi karena daya tariknya yang unik, bangunan ini tetap dipertahankan dan menjadi salah satu spot favorit bagi pengunjung. Bentuknya yang sederhana namun elegan, dengan dinding putih dan jendela besar yang menghadap ke laut, membuat gereja ini semakin fotogenik dan sering dijadikan tempat berfoto bagi wisatawan.

Dengan perpaduan lanskap alam yang dramatis, sejarah vulkanik yang unik, dan popularitasnya sebagai lokasi syuting drama Korea, Seopjikoji menjadi salah satu destinasi yang wajib dikunjungi saat berada di Pulau Jeju. 

Cara ke Sana:

* Naik bus dari Terminal Bus Antar Kota Jeju ke Seopjikoji (sekitar 1,5 jam perjalanan).


JUSANGJEOLLI CLIFF


Jusangjeolli Cliff adalah tebing yang terbentuk dari letusan gunung berapi ribuan tahun lalu, menciptakan deretan batuan lava berbentuk kolom heksagonal yang tampak seperti pahatan alami yang sempurna. Keunikan bentuknya sering dibandingkan dengan Giant’s Causeway di Irlandia, menjadikannya salah satu destinasi paling fotogenik di Jeju. Saat ombak menghantam tebing dengan keras, cipratan air laut yang menyembur ke udara menciptakan pemandangan yang dramatis dan memukau.

Kontras antara hitamnya batuan lava, birunya lautan, dan putihnya buih ombak menciptakan latar belakang yang spektakuler. Selain itu, ada beberapa titik pandang yang memungkinkan pengunjung menikmati panorama tebing dari berbagai sudut. Saat cuaca cerah, langit yang biru jernih semakin memperindah pemandangan, membuat setiap jepretan kamera terasa istimewa.

Cara ke Sana:

Naik bus dari Terminal Bus Jeju ke Jungmun Tourist Complex dan lanjutkan berjalan kaki.


O'SULLOC TEA MUSEUM AND INNISFREE JEJU HOUSE



O’sulloc Tea Museum dan Innisfree Jeju House adalah destinasi yang sempurna bagi para pecinta teh hijau dan produk kecantikan alami. Terletak di tengah lanskap hijau yang menenangkan, tempat ini menawarkan pengalaman unik yang menggabungkan budaya teh tradisional Korea dengan konsep kecantikan berbasis bahan alami khas Jeju. Ketika memasuki area perkebunan teh, pengunjung akan disambut oleh hamparan kebun teh yang luas dengan daun-daun hijau segar yang tertata rapi.

Di O’sulloc Tea Museum, wisatawan dapat belajar lebih dalam tentang sejarah teh hijau di Korea, teknik pembuatannya, serta berbagai jenis teh yang berasal dari Jeju. Selain itu, museum ini juga menyediakan berbagai varian minuman berbasis teh hijau yang bisa dinikmati, mulai dari teh panas yang menenangkan hingga es krim teh hijau yang lembut dan menyegarkan. Tak hanya itu, pengunjung juga bisa mencicipi berbagai camilan berbahan dasar teh hijau yang unik dan lezat.

Sementara itu di Innisfree Jeju House yang berada di area yang sama, menawarkan pengalaman berbelanja produk kecantikan berbasis bahan alami dari Pulau Jeju. Pengunjung bisa mencoba berbagai produk perawatan kulit dari Innisfree yang terbuat dari bahan-bahan alami seperti teh hijau, bunga camellia, dan abu vulkanik khas Jeju.

Bagi yang ingin membawa pulang kenangan dari Jeju, terdapat berbagai oleh-oleh khas seperti teh hijau premium, sabun herbal, serta masker wajah berbahan alami. 

Lokasi ini satu-satunya yang belum saya datangi saat ke Jeju beberapa tahun silam, jadi ingin sekali kembali ke sini dan mengunjungi lokasi ini.

Cara ke Sana:

* Naik bus dari Terminal Bus Jeju ke arah Seogwipo dan turun di halte O’sulloc.




Pulau Jeju menawarkan keindahan alam yang luar biasa, mulai dari puncak gunung berapi yang megah hingga pesisir pantai yang menenangkan. Setiap destinasi yang telah disebutkan menghadirkan pengalaman unik yang memadukan petualangan, budaya, dan keindahan alam khas Jeju. Bagi wisatawan pemula, menjelajahi tempat-tempat ini akan memberikan kesan mendalam tentang keajaiban pulau vulkanik ini. 

Jadi, sudah siap merasakan langsung pesona Jeju? Segera rencanakan perjalanan Anda, siapkan kamera untuk mengabadikan momen terbaik, dan jangan lupa menikmati setiap langkah petualangan di pulau yang menawan ini!